Skip to main content

Induktif Dan Deduktif

Nama : Ambiya Suci
NPM :  20117610
Kelas :  1KB07
Dosen:  Ahmad Nasher

Paragraf Deduksi dan Induksi
Pengertian Paragraf dan Pokok Pikiran Paragraf
Paragraf adalah suatu kesatuan pikiran yang dituangkan dalam kalimat atau kumpulan kalimat yang saling berkaitan untuk membentuk satu ide atau gagasan pokok. Pokok pikiran atau gagasan utama paragraf adalah hal pokok yang diungkapkan dalam suatu paragraf, menjadi inti keseluruhan isi paragraf. Gagasan ini terdapat pada kalimat utama yang biasanya terdapat di awal kalimat, akhir kalimat, serta di awal dan akhir kalimat.

Macam-macam Paragraf
Berdasarkan letak kalimat utamanya, paragraf dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:

Paragraf Deduktif: Merupakan paragraf yang letak kalimat utamanya berada di awal kalimat.

Contoh: Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa teh mempunyai banyak manfaat. Mengonsumsi teh secara teratur dapat mencegah kanker meskipun tidak terlalu besar. Teh juga menguatkan tulang dan mencegah pertumbuhan plak di permukaan gigi sehingga mencegah gigi berlubang. Tidak hanya memenuhi kebutuhan cairan tubuh seperti air putih, teh juga dapat melawan penyakit jantung.

Paragraf Induktif: Merupakan paragraf yang letak kalimat utamanya berada di akhir kalimat.

Contoh: Tindakan juara dunia tinju kelas beral sejati, Mike Tyson dari AS dengan rekan senegaranya, Evander HolyJied, 28 Juli di Las Vegas AS mengundang kebencian. Di Inggris perbuatan Tyson tersebut bahkan dipakai tameng untuk mencabut eksistensi olahraga yang menggunakan sarung tinju itu. Kini di Amerika, kekhawatiran akan keselamatan petinju kelihatan mulai goyah.
Menentukan Kesimpulan dari Paragraf Deduktif dan Induktif

Deduksi

Deduksi adalah proses bernalar yang bertolak dari sebuah simpulan (umum) yang didapatkan dari hal-hal yang bersifat khusus atau individu. Penalaran deduksi ada dua macam, yaitu:

Silogisme

Merupakan penarikan kesimpulan melalui dua premis (premis umum dan premis khusus) guna menurunkan premis baru (simpulan).
 PU : A   =  B
 PK : C   =  A
    S :  C  =  B
Contoh:

Semua pemilik mobil wajib membayar pajak. Pak Budiman memiliki sebuah mobil.
Maka kesimpulannya: Pak Budiman wajib membayar pajak

PU : Semua pemilik mobil wajib membayar pajak
                    A                =          B
PK : Pak Budiman memiliki sebuah mobil.
                C        =          A
S    : Pak Budiman wajib membayar pajak
               C        =            B

Entimem

Merupakan penarikan kesimpulan melalui dua premis (premis umum dan premis khusus) guna menurunkan premis baru (simpulan). Namun, dalam penarikan kesimpulan dalam entimem diberikan alasan sebagai penyebabnya.
 PU :   A   =    B
 PK :   C   =    A
    S :   C   =    B  karena  C  =   A 
Contoh:

PU : Semua warga yang sudah berumur 17 tahun wajib memiliki KTP
                               A                             =             B
PK : Monica  sudah berumur 17 tahun
            C     =              A
S    : Monica wajib memiliki KTP, karena Monica sudah berumur 17 tahun
           C      =        B                                   C    =         A

Induksi

Induksi adalah penalaran yang menuntun pembaca pada suatu kesimpulan dengan memulai menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus untuk menuju pada simpulan umum. Penalaran induksi ada tiga macam yaitu:

Generalisasi

Penalaran jenis ini dimulai dengan mengemukakan peristiwa-peristiwa yang khusus untuk diambil simpulannya secara umum.
Contoh:
Tembaga bila dipanaskan akan memuai
Perak bila dipanaskan akan memuai
Timah bila dipanaskan akan memuai
Emas bila dipanaskan akan memuai
Besi bila dipanaskan akan memuai
Alumunium bila dipanaskan akan memuai
Dari peristiwa-peristiwa itu dapat ditarik kesimpulan bahwa semua logam bila dipanaskan akan memuai.

Analogi

Penalaran jenis ini dimulai dengan membandingkan dua hal yang memiliki banyak persamaan. Dalam penalaran ini banyak terdapat persamaan. Akhirnya, ditarik simpulan bahwa pada segi-segi yang lain pun tentu akan terdapat persamaan juga.
Contoh:
Perawatan tanaman dilakukan dengan seksama, yaitu diberi pupuk, disirami, dan disiangi rumput yang mengganggunya. Dengan begitu, tanaman tumbuh subur dan berkualitas baik. Jika berbuah pun dapat dinikmati dengan rasa puas. Begitu pula manusia. Sejak bayi, sang ibu memperhatikan gizi, memberi kasih sayang, dan pendidikan yang layak, serta menghindarinya dari hal-hal yang negatif. Kelak si anak menjadi  orang yang berguna dan keberadaannya dibutuhkan orang. Jadi, merawat dan membesarkan anak hingga menjadi orang yang berguna sama seperti merawat tanaman untuk memperoleh kualitas yang baik.

Hubungan Kausalitas

Penalaran jenis ini dimulai dengan mengemukakan peristiwa-peristiwa sehingga sampai pada suatu simpulan bahwa peristiwa-peristiwa tersebut merupakan sebab suatu keadaan atau peristiwa-peristiwa tersebut merupakan akibat suatu keadaan. Terdapat tiga macam hubungan kausalitas, yaitu:
 
    1. Hubungan Sebab-Akibat

Yang dikemukakan adalah peristiwa-peristiwa yang menjadi sebab sehingga sampai pada suatu simpulan yang menjadi akibat

Contoh:
Tadi siang aku makan di kantin sekolah bersama dengan teman-temanku. Aku memesan menu padang. Sambal menu padang itu sangat menggiurkan dan menggugah seleraku. Aku makan begitu lahap sehingga aku kenyang.

     2.  Hubungan Akibat-Sebab

Yang dikemukakan adalah peristiwa-peristiwa yang menjadi akibat. Kemudian dicari apa penyebabnya.

Contoh:
Supri adalah siswa yang mendapat nilai ujian matematika tertinggi. Tidak heran bila ia mendapatkan nilai tertinggi. Semalaman Supri belajar matematika. Ia bertekad untuk mendapatkan nilai yang bagus agar tidak perlu melakukan remedial.

     3.   Hubungan Sebab Akibat 1 Akibat 2

Yang dikemukakan adalah peristiwa-peristiwa yang dapat menimbulkan beberapa akibat yang lain.

Contoh:
Siswa A berasal dari keluarga yang kurang mampu,tetapi bercita-cita menjadi sarjana teknik. Sejak masuk SMA, ia kerja keras. Dalam pikirannya hanya ada satu target harus menyisihkan semua kawan-kawan sekelasnya dalam semua mata pelajaran. Akibatnya, selama kelas satu, dua, dan tiga ia selalu memperoleh peringkat pertama. Hal itu karena kerja keras dan tekad yang kuat untuk menyandang sarjana teknik. Akibatnya, ia lulus seleksi PMDK dan ia diterima sebagai mahasiswa ITB, Jurusan Elektro.

Kesimpulan:
kesimpulannya induktif itu Merupakan paragraf yang letak kalimat utamanya berada di akhir kalimat.dan kalimat deduktif itu merupakan paragraf yang letak kalimat utamanya berada di awal kalimat.kemudian penalaran deduksi ada dua macam yaitu silogisme dan entimem.penalaran induksi mempunya tiga macam penalaran yaitu generalisasi, Analogi, dan Hubungan Kausalitas.Pokok pikiran atau gagasan utama paragraf adalah hal pokok yang diungkapkan dalam suatu paragraf, menjadi inti keseluruhan isi paragraf.gagasan utama ini biasanya berada di awal kalimat,akhir kalimat ataupun di awal dan akhir kalimat.

sumber:
>http://aitariwijaya.blogspot.co.id/2012/04/paragraf-deduksi-dan-induksi.html
 

Comments

Popular posts from this blog

Marie Curie

 Pada Topik Blog saya kali ini,saya ingin sharing tentang wanita hebat. Kalian para pembaca pasti punya dong sosok wanita hebat didalam kehidupan kalian. Saya juga ingin Sharing wanita hebat idola saya nih. Beliau ini adalah wanita pertama yang pertama kali mendapatkan Hadiah Nobel  loh, dan tidak main-main bahkan beliau menjadi satu satunya Orang dan wanita yang  mendapatkan Hadiah Nobel sebanyak dua kali!. Dan beliau menjadi satu-satunya orang yang memenangkan hadiah nobel untuk dua bidang ilmiah,tidak hanya itu saja teman-teman, beliau juga menjadi wanita pertama yang menjadi Professor di University of Paris. Hebat bukan teman-teman, wanita hebat yang satu ini. Kira-kira teman-teman ada yang tahu tidak?, siapa sih wanita hebat idola saya ini?. Yap!,Wanita Hebat yang akan kita bahas kali ini adalah Maria Salomea Sklodowska, atau yang sering dikenal sebagai Marie Curie. Maria Sklodowska atau yang kemudian dikenal sebagai Marie Curie, lahir pada 7 November 1867 di War...

Temanku Rizty

Kita bertemu pada tahun 2017 (kalau tidak salah), pada awalnya kamu selalu pergi dengan teman sma-mu ketika waktu istirahat. Awalnya aku takut untuk berkenalan sama kamu. Karna wajahmu yang agak jutek waktu itu. Awalnya aku hanya kenal dengan satu orang pada saat menjadi mahasiswa baru. Mungkin karna jumlah siswi perempuan yang cuman sedikit kita menjadi dekat. Waktu semakin berlalu, ternyata kita memiliki kesukaan yang sama, kamu suka marvel aku juga suka marvel, kita jadi semakin dekat karna memiliki topik pembicaraan yang nyambung. Rasanya senang sekali, akhirnya aku punya kawan baru!. yah walaupun kamu kadang menyebalkan, tapi kurasa perasaan kita mutual :", karna kepribadianku juga pasti menyebalkan :". Ketika kita mau naik ke tingkat 2 atau tiga ya?, (aku lupa hehe). waktu itu ada isu isu kalau kelas kita akan diacak, disitu aku agak panik sih. Karna aku takut untuk beradaptasi lagi dilingkungan baru, disitu juga aku takut kehilangan teman yang punya kesukaan yang sama ...

~Menulis~

Menulis ya?, aku sebenarnya sangat senang menulis. Menulis dan menggambar mungkin akan selalu ada dibiodata-biodataku. yah walaupun tulisan yang ku buat juga tidak bagus-bagus sekali tapi aku senang menulis, membagikan isi kepala-ku lewat kata kata rasanya melegakan. Dalam menulis aku bisa mengutarakan perasaanku. Karna aku bukan lah orang yang fasih pada saat bicara tatap muka. Aku merasa beruntung sekali sekarang dapat kesempatan untuk menulis lagi, walaupun dalam konteks tugas, tapi rasanya tetap sama kok hehe. Kalau tidak ada tugas menulis mungkin aku perlahan akan lupa kalau aku sangat menikmati menulis. Aku tahu bahwa kesibukan ku sebagai pelajar tidak dapat menjadi alasanku mematikan mimpiku sendiri. Tapi mau bagaimana ya?, disaat orang tuaku menyuruhku untuk kuliah IT aku mau tidak mau harus patuh. ya salahku sendiri sih tidak diterima di ptn yang aku pilih hehe. Aku tau kok orang tuaku bermaksud baik. Tapi aku suka berfikir saja, bagaimana ya kalau aku diterima di jurusan kuli...